Jumat, 23 Oktober 2015

laporan kimia ke 3



LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA
  
         
Oleh    :
Nama                          : Dodi Andika
NPM                           : E1I014031
Prodi                           : Ilmu Kelautan
Kelompok                  : 9
Hari/Jam                    : Selasa, Pukul 12.00-13.41
Tanggal                     : 24 Maret 2015
Ko-Ass                                    : 1.Sondang L.Nadapdap
                                      2. Setestia N. Pane
Dosen Pembimbing   : Dra. Devi Silsila, Msi
Objek Praktikum      : Ph Asam-Basa Dan Garam
                                              





PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
  2015
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Untuk menghindari bilangan yang sangat rendah dalam menghitug konsentrasi larutan yang sangat encer, maka konsentrasi larutan yang dihitung adalah konsentrasi H+ dalam larutan tersebut yang dinyataka dengan PH. Konsep PH dipekenalkan oleh seorang ahli kimia dari Denmark yang bernama Sorensen pada tahun 1909. Huruf “p” ini berasal dari istilah: Potenz (Jerman), Pulssance (Prancis), dan Power (Ingggris).
Ø  Hubungan H+ dengan PH adalah:
1.      PH       = Harga negatif logaritma konsentrasi ion H+ = -log (H+)
2.      POH    = harga negatif logaritma konsentrasi ion OH- = -log (OH-)
Asam dan basa merupakan dua senyawa kimia yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Secara umum zat-zat yang berasa masam mengandung asam, misalnya asam sitrat pada jeruk dan asam cuka. Basa umumnya mempunyai sifat licin dan terasa pahit. Misalnya pada sabun. Setiap hari kita menggunakan sabun untuk membersihkan badan, ketika sabun mengenai kulit, kita merasakan kulit menjadi bersih dan segar, namun lain halnya jika yang mengenai kulit adalah natrium hidroksida, maka kulit kita akan terasa pedih. Padahal, baik sabun maupun natrium hidroksida merupakan basa. Hal ini disebabkan kadar basa yang terkandung dalam sabun masih dapat ditolerir oleh tubuh. Dengan kata lain, kekuatan basa yang dimiliki oleh sabun lebih rendah daripada yang dimiliki oleh natrium hidroksida.
I.2 Tujuan
·         Menentukan pH larutan dengan menggunakan pH indikator universal.
·         Menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
            Difinisi yang pertama dan yang paling sederhana untuk asam dan basa adalah difinisi Archenius. Ia mengatakan bahwa asam adalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan H+, sedangkan basa adalah suatu zat yang terdisosiasi dalam air untuk menghasilkan OH-. Menurut Bronsted lowry, asam adalah zat yang dapat memberikan proton sedangkan basa adalah zat yang dapat menerima proton,. Menurut Lewis asam adalah zat yang dapat menerima elktron sedangkan basa adalah zat yang dapat memberikan elektron (Bresnick,2002;60).
            Kotak bjjerum dibagi menjadi dua bagian menurut diagonal. Sel yang berisi larutan yang akan ditentukan pH-nya (volumenya 1/5 dari volume kotak) diletakkan diatas kotak. Salah satu bagian kotak diisi dengan larutan basa dan bagian yang lainnya diisi dengan larutan asam. Kemudian bagian kotak dibubuhi sejumlah indicator sel diisi larutan yang akan diuji. Kemudian sel diletakkan diatas kotak, kemudian digeser sepanjang bagian atas kotak warna yang terlihat dari depan kotak sama dengan warna larutan dalam sel. Dari dalam bagian kotak yang berisi asam, indicator berada dalam bentuk HIn, sedangkan dalam bagian yang berisi basa indicator berada dalam bentuk In (Ahmad, 2001 : 60).
            Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indikator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam atau basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam atau basa. Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis dan harganya murah. Beberapa jenis tanaman dapat dijadikan sebagai indikator. Ada pula tanaman bunga yang menjadi indikator keasam basaan tanah tampat ia ditanam. Yaitu bunga hydrangea atau lebih dikenal dengan nam bunga panca warna. Bunga hydrangea ini akan berwarna biru jika ditanam di tanah yanga terlalu asam. Namun tidak semua bunga dapat dijadikan indikator. Hanya bunga-bunga tertentu yang dapat dijadikan indikator. Selain itu ekstrak bunga yang bisa dijadikan indikator pun tidak semuanya bisa dijadikan kertass lakmus. Hanya yang memiliki keawetan warna yang cukup saja yang bisa bdijadikan kertas lakmus. Indikator lakmus yang biasa dijumpai di laboratorium pun sebenarnya terbuat dari kertass lakmus yang direndam dalam ekstrak lumut kerak atau Lichenes. Namun untuk menguji suat zat yang asam dan bassa dibutuhkan dua jenis kertas lakmus; lakmus biru dan lakmus merah (Freaky, 2011).
Asam dan basa yang saling berkaitan dalam pertukaran protein disebut pasangan asam-basa konjugasi. Tidak ada zat yang bertindak sebagai asam, jika tidak terdapat basa yang dapat menerima proton. Zat yang dapat bertindak sebagai asam maupun basa disebut zat amtipcotik (Anonim, 2012).























BAB III
METODOLOGI

3.1 Alat dan bahan
- PH indikator  universal                      - NaCl
- HCL                                                  - Tabung reaksi
- H2SO4                                                               - Erlenmeyer volume 50 / 100 mL
- HCH3COO                                       - pipet ukur 10 mL
- NaOH                                               - pipet ukur 5 mL
- NH4OH                                             - kaca arloji
- NaCH3COO                                     - Corong kaca
- Asam borak                                       - Rak tabung reaksi
- NH4Cl                                               - Pipet biasa
- Na2SO4

3.2 Cara Kerja

Ø  Gelas piala berada di atas meja sebanyak 8 buah.
Ø  Kemudian isi gelas piala dengan larutan Na2SO3,natrium asetat(CH3COONa,NH4Cl,H2SO4,Garam dapur,H3BO3,NaOH,dan HCl.
Ø  Masukan pH indikator universal pada setiap larutan hingga semua warna pada pH indikator universal tenggelam dalam larutan.
Ø  Ambil pH indikator universal yang ada pada gelas piala,kemudian sesuaikan warna pada setiap pH yang telah ditentukan.
Ø  Setelah itu catat hasil pengamatan.

BAB IV
HASIL PENGAMATAN
4.1 Pengamatan
No
Nama Larutan
pH
Golongan
Konsentrasi
(molaritas)
1
Na­2SO3
7
Netral
0,0000001 M
2
Natrium asetat (NaCH3COO)
3
Asam kuat
0,0000000001 M
3
HCl
2
Asam kuat
0,01 M
4
H3Bo3
5
Asam lemah
0,00001 M
5
NaOH
8
Basa kuat
0,000001 M
6
H2SO4
2
Asam kuat
0,01 M
7
NH4Cl
6
Asam lemah
0,0000001 M
8
NaCl
6
Asam lemah
0,1 M

Golongan : Asam kuat,Asam lemah,Basa kuat,Basa lemah
Garam dari asam kuat dan basa kuat,garam dari asam kuat dan basa lemah 
Garam dari asam lemah dan basa lemah        

4.2 Pembahasan
1.      Diketahui        : pH NaCl = 7
Ditanya           : Konsentrasi NaCl=...?
Penyelesaian    :
Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..

2.      Diketahui        : pH larutan NaOH = 8
Ditanya           : Konsentrasi larutan NaOH=...?
Penyelesaian    :
                               pH = 8
                               pOH = 14 –8 = 6
                                        = 6 - log 1
                                        = - log 10-6
                                [OH-] = 10-6
                                [OH-] = 0,000001 M

3.      Diketahui        : pH larutan NH4Cl = 6
Ditanya           : Konsentrasi larutan NH4Cl=...?
Penyelesaian    :
                pH = 6
                [H+] = 6– log 1
= - log 10-6
= 10-6 M
= 0,000001 M

4.      Diketahui        : pH Na2SO3 = 7
Ditanya           : Konsentrasi garam dapur=...?
Penyelesaian    :
Larutan ini bersifat netral, sehingga konsentrasi yang diperoleh yaitu 10-7 M..
5.   Diketahui        : pH larutan HCL=2
Ditanya           : Konsentrasi larutan HCL=...?
Penyelesaian    :
            pH = 2
            [H+]  = 1 – log 1
= -log 10-2
= 10-2 M
= 0,01 M

6.   Diketahui        : pH larutan H2SO4=2
Ditanya           : Konsentrasi larutan H2SO4=...?
Penyelesaian    :
            pH = 2
            [H+]  = 2 – log 1
= -log 10-2
= 10-2 M
= 0,01 M

7.   Diketahui        : pH larutan NaCH3COO = 3
Ditanya           : Konsentrasi larutan NaCH3COO=….?
            Penyelesaian    :
 pH = 14 – pOH                      pOH = 11 – log 1 = -log 10-11
 pOH= 14 – pH                       [OH-] = 10-11 M = 0,0000000001 M
= 14 – 3 = 11

8.   Diketahui        : pH larutan H3BO3 = 5
Ditanya           : Konsentrasi larutan H3BO3 =…?
Penyelesaian    :
                            [H+] = 5– log 1
= - log 10-5
= 10-5 M
= 0,00001 M


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan

1.      Untuk mengetahuI pH suatu larutan dapat diuji dengan menggunakan kertas pH indikator universal. Warna yang ada pada kotak indikator universal menunjukkan jumlah pH dari suatu larutan yang telah diuji.
2.      Untuk menghitung konsentrasi larutan dengan nilai pH tertentu dapat menggunakan rumus-rumus untuk mencari pH, seperti:
pH asam lemah:
(H+) =
Ph = -log (H+)

pH basa lemah:
(OH-) =
pOH = -log (OH-)
Ph  =  14 – pOH
pH asam kuat:
pH = -log (H+)

pH basa kuat
pH= - log (OH-)

5.2 Saran
Untuk praktikan pada saat praktikum jangan terlalu sering mondar-mandir menghampiri kelompok lain karena akan mengganggu praktikan yang lain. Jika memang ada perlu kepada kelompok lain harap perwakilan kelompok saja yang menghampirinya, agar praktikum dapat berjalan demgan tertib, terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA
Ahmad.2001.Kimia Dasar.Jakarta : Erlangga
Anonim.2011. Asam, Basa, Garam, dan Identifikasinya. Klaten: Intan Pariwara
Bresnick.2001. KIMIA UNTUK SMA KELAS XI. Jakarta:     Erlangga.
Fraky.2011.Asam,basa,dan Garam.Jakarta : Erlangga

Tidak ada komentar:

Posting Komentar